Senin, 22 Agustus 2011

Pembohong

Oleh: Testriono
 

Sumber: Republika, Jumat, 21 Juni 2002
 

Celakalah setiap pembohong dan berdosa. Ia mendengar
ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya, kemudian ia tetap
menyombongkan diri, seolah-olah ia tidak
mendengarkannya. Maka berilah ia kabar tentang siksaan
yang pedih (QS 45:7-8).

Definisi sombong menurut Rasulullah saw dalam hadits
riwayat Muslim, adalah batharu al-haqq wa ghamthu
an-nas
'menyangkal kebenaran dan merendahkan orang
lain'. Sikap tidak menerima kebenaran, merasa diri
paling benar ataupun menyembunyikan kebenaran, serta
memandang remeh manusia lain bahkan menghinakannya
adalah sikap takabur yang harus kita jauhi.

Ayat tersebut di atas mendeskripsikan dengan jelas
siapa yang dianggap sombong. Orang itu sebenarnya
mendengar, tetapi pura-pura tidak mendengar. Ia
melihat, tetapi seakan-akan tidak melihat. Ia tahu,
tetapi berlagak tidak tahu. Alquran menyebut orang
seperti itu sebagai pembohong.

Padahal, sudah semestinya selaku hamba yang berakal,
kita berusaha semaksimal mungkin menggali hikmah dan
mengambil pelajaran, melaksanakan perintah dan
menjauhi larangan, serta menaati aturan, ajaran dan
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ayat-ayat
Allah SWT, baik yang tersurat maupun yang tersirat,
yaitu Alquran dan alam semesta. Karena itu, jika kita
mengaku beriman, tetapi jemawa dan tidak mau berjalan
di atas rel shirathal mustaqim. Kita tahu kebenaran
yang sesungguhnya, namun mengingkari dan melanggarnya
seolah-olah tidak mengetahui, maka sesungguhnyalah
kita termasuk orang yang bermental hipokrit,
pembohong, pendosa, dan arogan seperti yang dimaksudkan 

Allah SWT dalam ayat tersebut di atas.

Krisis multidimensi yang tengah melanda negeri ini
akan berakhir dan musibah bencana alam yang silih
berganti menimpa kita tak akan terulang manakala kita
mau segera meninggalkan kesombongan diri dan
kepura-puraan. Lalu kita menggantinya dengan sikap
konsisten dalam menapaki kebenaran, bukan pembenaran
sebagaimana yang banyak terjadi sekarang ini. Kita
harus mempunyai komitmen kuat untuk mewujudkannya di
muka bumi ini sejujur-jujurnya dan senyata-nyatanya. 

Wallahu a'lam bish-shawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar